Aspal beton atau dikenal juga dengan istilah hotmix adalah hasil proses pencampuran antara agregat kasar, agregat halus, bahan filler yang dikombinasikan dengan pengikat aspal yang bersuhu tinggi hingga menghasilkan panas tingkat tinggi. Komposisi perbandingan pencampurannya pun diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan. Proses pencampuran biasanya dilakukan di pabrik khusus pencampur, lalu hasilnya dibawa ke lokasi jalanan yang akan dilakukan pengaspalan. Kemudian hasil pencampuran tersebut dihamparkan ke jalanan dengan menggunakan mesin paving agar merata, kemudian dipadatkan dengan mesin pemadat hingga lapisan menjadi padat aspal beton. Tunggu beberapa waktu agar aspal tersebut kering, bisa dalam hitungan hari atau jam.
Bahan-Bahan Aspal Beton
Secara umum bahan-bahan pencampur untuk membuat konstruksi jalan aspal beton (hotmix), sebagai berikut.
1. Asphalt Traeted Base (ATB), yaitu bahan campuran yang diberikan dengan ketebalan minimal 5 cm. Bahan ini berguna untuk dijadikan sebagai lapisan pondasi paling atas, umumnya digunakan pada jalan aspal lalu lintas berat/tinggi atau jalan raya utama.
2. Binder Course (BC), yaitu bahan campuran yang diberikan dengan ketebalan minimal 4 cm. BC umumnya dijadikan sebagai lapisan kedua sebelum bahan Wearing Course diberikan.
3. Wearing Course (WC) atau Laston, yaitu bahan yang diberikan dengan ketebalan minimal 4 cm. Wearing Course dijadikan sebagai lapisan setelah BC.
4. Hot Roller Sheet (HRS) atau Lataston, yaitu bahan yang diberikan dengan ketebalan minimal 4 cm. HRS dijadikan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalanan atau bisa dibilang lapisan paling atas.
5. Fine Grade (FG), yaitu bahan campuran yang diberikan untuk pembuatan jalan aspal beton di sekitar lingkungan perumahan sehingga bahan materialnya tidak sebanyak aspal beton jalan utama/jalan raya. Umumnya, diberikan dengan ketebalan minimal 3 cm.
6. Sand Sheet, yaitu bahan campuran pembuatan aspal beton untuk jalan perumahan dan parkiran. Dengan ketebalan minimal 2,8 cm.
Klasifikasi Aspal Beton
Secara umum, aspal beton (hotmix) dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, di antaranya sebagai berikut.
1. Sebagai lapis pondasi atas agar aspal jalan raya tidak mudah rusak atau terkelupas. Dengan menggunakan aspal beton akan lebih kuat dan tahan lama karena struktur penyusunnya yang sangat solid.
2. Sebagai lapisan permukaan aspal yang mampu tahan terhadap berbagai cuaca, tekanan beban, dan sebagainya. Selain itu, aspal beton juga mampu melindungi lapisan di bawahnya sehingga tahan terhadap genangan air dan tidak mudah terkikis.
3. Sebagai lapisan pembentuk pondasi yang berguna sebagai peningkatan atau pemeliharaan jalan raya.
Baca Juga: Kelebihan Konstruksi Baja
Metode Pencampuran Aspal Beton
Secara mendasar, terdapat dua metode pencampuran aspal beton yang dijadikan landasan ketika membuat aspal, yakni:
1. Aspal beton Amerika, metode pembuatan aspal beton ini bersumber utama atau berkiblat dari negara Amerika tepatnya dari Asphalt Institute. Di Indonesia sendiri, metode ini kurang begitu populer dan terkenal karena jarang diimplementasikan saat pembuatannya.
2. Aspal beton durabilitas tinggi, metode pembuatan aspal beton ini berkiblat pada negara Inggris. Kemudian Indonesia mulai mengikuti dan mengembangkan metode ini oleh CQCMU, Bina Marga. Hingga terkenal dan berkembang saat ini untuk proses pembuatan aspal beton. Pasalnya, dinilai lebih relevan dan sesuai dengan situasi dan kondisi industri konstruksi Indonesia.
Kelebihan Menggunakan Aspal Beton (Hotmix)
Ada berbagai kelebihan saat menggunakan aspal beton untuk pembuatan jalanan. Maka tak heran, jika fasilitas umum jalanan sebagian besar menggunakan aspal beton. Berikut di antara kelebihannya.
1. Biaya Lebih Ekonomis
Kelebihan pembuatan jalanan dengan aspal beton cukup ekonomis. Walaupun demikian, harus pula menyediakan anggaran lebih untuk hal-hal yang tidak diduga. Pembuatan aspal beton menggunakan berbagai bahan campuran sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembelian berbagai bahan campuran tersebut.
2. Lapisan Konstruksi Jalan Aspal Beton Tahan Air
Jalanan dengan aspal beton tahan terhadap air atau kedap air sehingga jika terjadi genangan akan tegenang/tidak menyerap. Maka jika terjadi banjir akan lama surut, hal ini juga merupakan salah satu kekurangan aspal beton. Namun demikian, aspal akan lebih kuat dan tahan terhadap air, tidak mudah tergerus.
3. Mampu Menahan Beban Kendaraan Berat
Aspal beton juga mampu menahan beban berat kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Karena struktur aspal beton terdiri atas berbagai campuran sehingga mampu menahan beban tersebut. Dalam artian tidak mudah amblas atau terjadi retakan/patahan akibat menahan beban kendaraan yang sangat berat.
4. Proses Pengeringan yang Cepat
Aspal beton juga dikenal dengan kecepatan kering bahannya sehingga tidak perlu membutuhkan waktu yang terlalu lama setelah proses pengaspalan dilakukan. Beberapa jam kemudian akan mudah kering dan bisa dilalui oleh kendaraan ringan terlebih dahulu. Untuk kendaraan berat, lebih baiknya menunggu hingga satu hari pasca pengaspalan agar memastikan aspal telah benar-benar kering dan kuat. Selain itu, proses pengerjaannya pun terbilang bisa cepat sehingga lebih mengefisiensi waktu.
5. Pemeliharaan yang Relatif Mudah
Pemeliharaan aspal beton pun terbilang cukup mudah, jika aspal berlubang maka dapat segera mungkin dilakukan penambalan tanpa harus memperbaiki keseluruhan jalanan. Namun perlu diperhatikan pula komposisi saat penambalan, jangan sampai terlalu tinggi atau terlalu tebal. Pasalnya, hal tersebut dapat membuat jalanan mengalami perbedaan ketinggian/menimbulkan gundukan yang bisa berbahaya bagi pengendara.
6. Tidak Menimbulkan Kebisingan Pada Gesekan Kendaraan
Aspal beton juga memiliki kelebihan yang dapat meredam kebisingan suara akibat terjadinya gesekan kendaraan dengan jalan tersebut. Hal tersebut dapat meminimalisasi tingkat ketidaknyamanan akibat kebisingan suara. Namun, apabila terjadi lubang pada aspal segera perbaiki karena hal itu dapat memicu suara bising.
7. Pengadaan Material yang Lebih Mudah Didapatkan
Bahan-bahan material campuran pembuatan aspal beton mudah didapatkan dan dibeli di toko material terdekat. Oleh karenanya, pengadaan bahan material pun tidak terlalu sulit dan memudahkan proses pembangunan jalan tersebut.
Kekurangan Menggunakan Aspal Beton (Hotmix)
Di samping kelebihan yang dimilikinya, ternyata aspal beton (hotmix) juga memiliki kekurangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Kualitas Aspal Beton Tergantung pada Proses Pelaksanaan
Kualitas aspal beton sangat bergantung pada proses pelaksanaan. Misalkan saat proses pengeringan belum tuntas/benar-benar kering, tetapi jalanan segera digunakan maka kualitas pun semakin rendah dan mudah rusat/retak. Maka sebelum digunakan, jalan aspal beton harus benar-benar dalam kondisi kering dan matang.
2. Warna Beton Membuat Efek Jalan Terasa Gersang
Karena efek berbagai campuran aspal beton maka warnanya pun akan terlihat lebih gelap. Hal tersebut menciptakan efek atau kesan gersang di jalanan. Kecuali jika jalanan diberikan ornamen warna lainnya maka akan lebih terlihat variatif.
Demikian ulasan mengenai aspal beton secara keseluruhan versi SJU Steel. Hal tersebut sangat penting guna menciptakan jalanan yang lebih baik sehingga pengguna jalan akan senantiasa lebih aman dan nyaman.