Dengan seiring bergulirnya waktu, berbagai konstruksi bangunan akan mengalami perubahan atau mengalami kerusakan. Hal tersebut terjadi apabila tidak dilakukan perawatan rutin dan berkala. Konstruksi bangunan yang sering kali mengalami kerusakan akibat masa usia atau akibat bencana, seperti bagian atap rumah, lantai, tembok/dinding, kaca, dan sebagainya. Salah satu bagian konstruksi yang jika terjadi kerusakan akan berbahaya bagi penghuninya ialah bagian tembok/dinding. Pasalnya, apabila tembok mengalami keretakan dapat memicu kehancuran bangunan karena tidak kuatnya tembok dalam menahan beban antar bagian tembok. Maka dari itu perlu adanya memperbaiki tembok retak.
Kerusakan tembok dapat terjadi karena berbagai faktor, baik karena faktor kecil ataupun faktor besar, di antaranya sebagai berikut:
– Kerusakan tembok akibat masa usia yang sudah tua. Biasanya tembok yang sudah berusia lama dan jarang dilakukan perawatan berkala akan membuat kerapatan pada tembok semakin renggang. Hal tersebut tentunya akan memicu terjadinya keretakan pada tembok. Pasalnya, bahan material tembok memiliki masa dengan jangka waktu tertentu. Oleh karenanya, perku dilakukan perawatan dengan mengganti atau merenovasi bangunan agar kembali kokoh dan kuat.
– Kerusakan tembok retak akibat terjadinya bencana, seperti gempa bumi, banjir, angin puting beliung, dan kebakaran. Kerusakan akibat bencana biasanya akan lebih terlihat lebih parah sehingga tembok perlu dilakukan renovasi secara keseluruhan agar tidak membahayakan orang yang tinggal di dalamnya.
Baca Juga: 20 Material Bangunan Penting untuk Konstruksi Rumah Modern
Oleh karenanya, apabila tembok sudah tampak terjadi kerusakan atau berlubang maka perlu dilakukan perbaikan sesegera mungkin agar tidak lebih parah dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang lebih besar. Berikut beberapa tips cara memperbaiki tembok retak secara umum versi SJU Steel sehingga apabila tembok rumah Anda sudah terlihat retak dapat diperbaiki secara mandiri dengan tepat.
1. Bersihkan Dahulu Permukaan Tembok
Sebelum menangani tembok yang retak, terlebih dahulu bersihkan permukaan tembok dari berbagai hal yang mengganggu. Seperti halnya dari cat yang tebal, paku yang tertanam, dan sebagainya. Dengan membersihkan cat terlebih dahulu atau mengangkat paku yang masih tertanam akan mempermudah Anda menemukan bagian tembok yang retak secara utuh. Sebab cat pada tembok terkadang dapat menutupi bagian tembok yang retak sehingga akan menyulitkan memperbaiki bagian mana yang retak. Pasalnya, apabila dinding terjadi retakan akan merembet ke berbagai area terdekat. Maka dari itu, penting mengetahui bagian mana yang retak pada tembok agar penanganan lebih tepat dan benar. Jika sudah menemukan jalur bagian tembok yang retak akan mempermudah proses selanjutnya saat memperbaiki tembok.
2. Poles Tembok dengan Amplas
Setelah membersihkan tembok dari berbagai hal, lalu poleslah tembok dengan amplas agar lebih halus dan lebih terlihat bagian mana saja yang retak dan sepanjang apa. Dengan menggunakan amplas saat memoles akan membuat bagian tembok tersebut menjadi lebih halus sehingga akan mudah terlihat bagian-bagian mana saja yang retak dan jarak retak karena berbagai debu, kotoran, dan cat yang tersisa akan terangkat penuh. Tambahkan pula air bersih saat memolesnya. Selain itu, dengan tembok dipoles terlebih dahulu akan mempermudah saat penambalan atau memperbaiki tembok pada bagian yang retak tersebut.
3. Tambal Bagian Tembok yang Retak dengan Wall Filler
Wall filler merupakan salah satu jenis semen yang sering digunakan sebagai bahan penambal pada dinding yang retak. Dengan menggunakan bahan tersebut akan menutup bagian yang retak sehingga partikel tembok akan kembali padat, mengeras, dan menyatu kembali. Pasalnya, wall fille berfungsi untuk mengisi bagian-bagian yang retak tersebut dan menyatu dengan bahan material tembok lainnya. Saat mengaplikasikan wall filler pastikan secukupnya, jangan terlalu kebanyakan karena hal itu akan membuat tonjolan tembok pada bagian yang berlebihan saat sudah mengering. Tentunya, hal tersebut akan mengganggu bentuk dari tembok. Gunakan wall filler secukupnya sesuai dengan kebutuhan pada bagian yang retak. Indikatornya, saat bagian yang retak sudah teroenuhi oleh semen wall filler maka berhenti menggunakan wall filler. Tungguhlah hingga wall filler benar-benar kering sebelum dilakukan pengecatan kembali pada dinding. Untuk memperoleh wall filler, Anda dapat membelinya di toko-toko bahan material terdekat dengan berbagai harga yang berbeda. Semakin kualitas wall filler tinggi maka hasil pada temboknya pun semakin bagus dan tahan lama.
4. Oleskan Cat Plamir
Tips cara memperbaiki tembok retak selanjutnya ialah setelah bagian yang retak diaplikasikan wall filler dan sudah kering. Oleskan tembok yang retak tersebut dengan cat plamir. Fungsi dari cat plamir ialah untuk meratakan bagian yang retak dan sudah diperbaiki wall filler dengan bagian tembok yang lainnya sehingga akan terlihat rata kembali dan dapat dijadikan dasar tembok sebelum diwarnai kembali dengan cat tembok. Dengan olesan cat plamir akan meminimalisasi penonjolan pada bagian yang retak tersebut. Pada tahap ini belum dianjurkan mengecat warna pada bagian dinding yang retak tersebut. Pasalnya, masih ada tahap selanjutnya. Anda dapat membeli cat plamir di berbagai toko bahan material terdekat dengan harga yang cukup terjangkau.
5. Mengamplas pada Bagian Tembok yang Sudah di Cat Plamir
Tahap selanjutnya ialah melakukan pengamplasan pada bagian tembok retak yang sudah dilakukan wall filler dan di cat plamir. Dengan proses mengamplas ini bertujuan untuk membuat permukaan tembok tersebut menjadi lebih halus dan membersihkan dari berbagai bahan wall filler atau cat plamir yang masih tersisa menempel. Pasalnya, apabila tembok kembali halus akan lebih mudah dilakukan pengecatan ulang sehingga bagian tembok yang retak pun dapat tertutup rapi. Selain itu, tembok pun kembali utuh dan kokoh.
6. Pengecatan Ulang Bagian Tembok yang Sudah Ditambal
Proses terakhir dari memperbaiki tembok yang retak ialah pengecatan ulang pada bagian yang terkena perbaikan. Tentunya, pada bagian tersebut harus dilakukan pengecatan ulang dengan warna yang sama dengan bagian lainnya agar tidak terjadi perbedaan warna. Pengecatan ulang ini dilakukan pada tahap terakhir jika semua proses sebelumnya sudah benar-benar kering dan selesai sehingga pengecatan dapat dilakukan dan hasilnya akan maksimal pada permukaan tembok. Gunakan merek dan warna yang sama dengan cat pada bagian tembok lainnya. Dengan begitu, pada area tembok retak yang sudah diperbaiki tidak terlihat dan bagian tersebut sudah kembali utuh.
Demikianlah, tips cara memperbaiki tembok retak yang dapat dilakukan secara mandiri. Tentunya hal tersebut harus dilakukan secara teliti dan benar agar pada bagian tembok tersebut tidak kembali retak dan justru malah akan membuat keretakan yang jauh lebih lebar. Tips cara di atas juga hanya berlaku jika keretakan pada tembok tidak terlalu parah. Jika retak pada tembok sudah parah dan lebar alangkah lebih baiknya dilakukan renovasi secara besar-besaran. Pasalnya, apabila keretakan terjadi secara parah akan justru membuat konstruksi bangunan berpotensi rubuh atau hancur sewaktu-waktu yang akan membahayakan penghuninya.